9 Wonderkid Real Madrid yang Terlupakan: Jalan Hidup yang Tak Terduga di Liga yang Terlupakan!

nguyen nguyen Posted On January 9, 2025

78 Views

86 / 100

SEO Score

Poin Penting Artikel

9 Wonderkid Real Madrid yang Terlupakan: Harapan yang Memudar

Akademi sepak bola bukan hanya soal mencetak pemain berbakat, tetapi juga menciptakan legenda. Di Spanyol, dua akademi sepak bola raksasa mencuat sebagai pabrik talenta kelas dunia: La Masia milik Barcelona dan La Fabrica milik Real Madrid. Namun, tidak semua bakat yang dihasilkan mencapai puncak kejayaan. Beberapa nama besar muncul dengan harapan tinggi, hanya untuk kemudian menghilang dari ingatan para penggemar. Artikel ini mengupas sembilan wonderkid Real Madrid yang pernah bersinar sebelum akhirnya terlupakan.

1. Royston Drenthe

Royston Drenthe pemain sayap Belanda

Waktu berlalu dengan cepat. Rasanya baru kemarin Real Madrid mengontrak Royston Drenthe bersama Wesley Sneijder pada usia 20 tahun. Drenthe, pemain sayap Belanda yang penuh potensi, menghabiskan lima musim bersama Los Blancos, mencetak empat gol dalam 65 penampilan. Sayangnya, kariernya setelah meninggalkan Real Madrid menjadi perjalanan penuh liku. Drenthe bermain untuk 12 klub berbeda, termasuk di Asia dan Eropa. Pada 2021/2022, di usianya yang ke-36, Drenthe terakhir kali tercatat membela Real Murcia di Divisi Segunda. Kini, ia lebih dikenang sebagai potensi yang tak pernah benar-benar terealisasi.

2. Omar Mascarell

Omar Mascarell Los Blancos

Omar Mascarell adalah salah satu dari 16 pemain lulusan akademi yang debut di bawah pelatih Jose Mourinho. Debutnya di Real Madrid terjadi pada laga terakhir Mourinho di tahun 2013. Setelah itu, Mascarell dipinjamkan ke Derby County dan Sporting Gijon, sebelum akhirnya meninggalkan Bernabeu pada 2016. Kini, Mascarell bermain untuk Elche, klub yang musim lalu terdegradasi dari La Liga. Meski memiliki teknik dan visi bermain yang baik, Mascarell tak mampu mengukir cerita besar bersama Los Blancos.

3. Mink Peeters

Mink Peeters asal Belanda

Nama Mink Peeters mungkin tak terlalu akrab di telinga banyak penggemar. Pemain asal Belanda ini memulai kariernya di akademi Ajax sebelum bergabung dengan Real Madrid. Penampilannya di tim muda Los Blancos, Juvenil A, cukup menjanjikan hingga ia diberi kontrak profesional selama tiga tahun. Sayangnya, perjalanan Peeters lebih banyak dihabiskan dengan status pinjaman ke klub-klub kecil. Setelah melewati masa sulit di Serbia dan akhirnya kembali ke Belanda bersama FC Volendam, Peeters belum terikat dengan klub sejak 2021.

4. Philipp Lienhart

Philipp Lienhart Bek tengah

Bek tengah asal Austria ini awalnya datang ke Real Madrid dengan status pinjaman dari Rapid Wien pada musim 2014/2015. Setelah berkembang di tim C dan B, Lienhart mendapat kontrak profesional. Namun, satu-satunya penampilannya untuk tim utama hanyalah sebagai pemain pengganti selama 12 menit dalam laga Copa del Rey melawan Cadiz pada 2015. Ia kemudian dipinjamkan ke Freiburg di Bundesliga, yang akhirnya mempermanenkan kontraknya. Lienhart kini dikenal sebagai pemain andalan Freiburg, tetapi masa-masanya di Real Madrid hampir tak dikenang.

5. Augusto Galvan

Augusto Galvan Gelandang serang asal Brasil

Real Madrid merekrut Augusto Galvan dari Sao Paulo dengan biaya 3 juta euro pada Februari 2017. Gelandang serang asal Brasil ini digadang-gadang sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan. Namun, harapan itu tidak pernah terwujud. Augusto hanya bermain untuk tim B Madrid sebelum dipinjamkan ke berbagai klub. Kini, ia kembali ke Brasil dan bermain di kasta terendah Serie D bersama Caxias, jauh dari sorotan gemerlap yang dulu mengelilinginya.

6. Oscar Rodriguez

Oscar Rodriguez talenta muda Spanyol

Oscar Rodriguez adalah salah satu contoh talenta muda Spanyol yang sempat menjanjikan. Bergabung dengan La Fabrica sejak usia 10 tahun, Oscar menghabiskan lebih dari satu dekade di akademi. Ia bahkan dipanggil ke tim nasional Spanyol pada era Luis Enrique. Namun, peluangnya di tim utama Real Madrid sangat terbatas, hanya tampil sekali di Copa del Rey. Pada 2020, ia pindah ke Sevilla tetapi dipinjamkan ke Celta Vigo musim lalu. Di usianya yang masih 24 tahun, Oscar masih memiliki waktu untuk membuktikan dirinya, meski jalannya ke puncak kini tampak lebih sulit.

7. Fran Garcia

Fran Garcia produk murni La Fabrica

Fran Garcia adalah produk murni La Fabrica, bergabung sejak usia 14 tahun. Ia tampil lebih dari 50 kali untuk Tim B Madrid antara 2018 dan 2020. Meski begitu, Garcia hanya mendapat satu kesempatan bermain di tim utama, yaitu di ajang Copa del Rey. Setelah dipinjamkan ke Rayo Vallecano, Garcia berhasil menunjukkan performa yang solid dan akhirnya dipermanenkan oleh klub tersebut. Meski tak lagi berseragam Los Blancos, Garcia tetap menjadi pemain yang layak diperhitungkan di La Liga.

8. Hugo Vallejo

Hugo Vallejo Pemain sayap

Pemain sayap berbakat ini bergabung dengan Real Madrid pada Januari 2020. Namun, Hugo Vallejo hanya menghabiskan 18 bulan di klub sebelum hengkang. Setelah dipinjamkan ke Deportivo La Coruna, Vallejo bergabung dengan Real Valladolid. Sayangnya, ia gagal menembus tim utama Valladolid dan kini bermain untuk Ponferradina, klub di Divisi Segunda. Kariernya yang menurun drastis membuat Vallejo menjadi salah satu contoh lain dari potensi yang tak terwujud.

9. Moha Ramos

Moha Ramos kiper Real Madrid

Para penggemar Football Manager mungkin mengenal nama Moha Ramos sebagai prospek kiper berbakat dari Real Madrid. Namun, kehidupan nyata tidak seindah permainan simulasi. Ramos dipinjamkan ke Birmingham City dan Real Union, tetapi jarang mendapatkan menit bermain. Pada 2021, ia bergabung dengan Las Palmas B di divisi bawah Spanyol. Di usianya yang baru 23 tahun, Ramos masih memiliki waktu untuk bangkit, tetapi peluangnya kembali ke level tertinggi tampaknya kecil.

Kesimpulan

Sembilan nama di atas adalah pengingat bahwa perjalanan seorang pesepakbola tidak selalu mulus. Dari harapan yang tinggi hingga kenyataan yang kadang mengecewakan, setiap pemain memiliki cerita unik. La Fabrica memang menghasilkan bakat luar biasa, tetapi tidak semua bisa bersinar di pentas besar. Beberapa dari mereka memilih jalur yang berbeda, tetapi kisah mereka tetap berharga dalam catatan sejarah gebrakan akademi Real Madrid. Dalam dunia sepak bola yang penuh ketidakpastian, hanya waktu yang akan menjawab siapa yang akan segera bangkit dari bayang-bayang dan memegang kendali atas masa depan mereka.